Blogroll

Sabtu, 26 November 2011

Definisi/Pengertian Bahasa, Ragam dan Fungsi Bahasa

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :

1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.

2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.

3. Alat untuk mengidentifikasi diri.



Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa

jawa, dan lain sebagainya.

4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.

6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.

Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. Bahasa isyarat akan dibahas pada artikel lain di situs organisasi.org ini. Selamat membaca.

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi

Sebagaimana kedudukannya sebagai bhasa nasional, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi pun mengalami perjalanan sejarah yang panjang. Hal ini terbukti pada uraian berikut.

Secara resmi adanya bahasa Indonesia dimulai sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober

1928. Ini tidak berarti sebelumnya tidak ada. Ia merupakan sambungan yang tidak langsung dari bahasa Melayu. Dikatakan demikian, sebab pada waktu itu bahasa Melayu

masih juga digunakan dalam lapangan atau ranah pemakaian yang berbeda. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi kedua oleh pemerintah jajahan Hindia Belanda, sedangkan bahasa Indonesia digunakan di luar situasi pemerintahan tersebut oleh pemerintah yang mendambakan persatuan Indonesia dan yang menginginkan kemerdekaan Indonesia. Demikianlah, pada saat itu terjadi dualisme pemakaian bahasa yang sama tubuhnya, tetapi berbeda jiwanya: jiwa kolonial dan jiwa nasional.

Secara terperinci perbedaan lapangan atau ranah pemakaian antara kedua bahasa itu terlihat pada perbandingan berikut ini.

Kondisi di atas berlangsung sampai tahun 1945.

Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Hal itu dinyatakan dalam Uud 1945, Bab XV, Pasal 36. Pemilihan bahasa sebagai bahasa negara bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Terlalu banyak hal yang harus
dipertimbangkan. Salah timbang akan mengakibatkan tidak stabilnya suatu negara. Sebagai contoh konkret, negara tetangga kita Malaysia, Singapura, Filipina, dan India, masih tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah
berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.

Hal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai bahasa negara apabila
(1) bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu
(2) secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya
(3) bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu.

Bahasa-bahasa yang terdapat
di Malaysia, Singapura, Filipina, dan India tidak mempunyai ketiga faktor di atas, terutama faktor yang nomor (3). Masyarakat multilingual yang terdapat di negara itu saling ingin mencalonkan bahasa daerahnya sebagai bahasa negara. Mereka saling menolak untuk menerima bahasa daerah lain sebagai bahasa resmi kenegaraan. Tidak demikian halnya dengan negara Indonesia. Ketig faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak tahun
1928. Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah menjalankan tugasnya sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Dengan demikian, hal yang dianggap berat bagi negara-negara lain, bagi kita tidak merupakan persoalan. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah besar ini.

referensi: scribd

Read more..

Jumat, 18 November 2011

cerita dari Asean Blogger Conference #Bali

Hari pertama:
Pagi itu saya menuju Kuningan untuk bertemu mbak cici yang sebelumnya sudah janjian untuk pergi ke bandara bareng, tapi ternyata ngga Cuma berdua ternyata mbak cici juga udah bikin janji sama mas saif dari malhikdua yang juga di undang Assean Blogger.
Sampai di bandara jam 11:30 sementara pesawat baru terbang jam 14:30. Punya waktu banyak buat istirahat dan nyobain tidur di bandara :p
Tapi dibandara ternyata kita juga ngga Cuma bertiga, ngga lama beberapa blogger jabodetabek, bandung bahkan Palembang yang ternyata jadwal keberangkatannya pun sama. Mulai ngobrol-ngobrol, foto bareng. Iah hal yang tepat sampai menunggu jadwal keberangkatan.



Akhirnya Kita terbang jam 15:00 pesawatnya delay dan katanya itu hal yang biasa terjadi di beberapa maskapai penerbangan di Indonesia *hal seperti itu ko dijadikan kebiasaan :p

Penerbangan Jakarta-Bali kurang lebih menempuh waktu satu setengah jam. Alhamdulillah saya sampai dengan utuh karna itu menjadi pertama kalinya saya terbang #BukaAIB :p

Para peserta disambut dengan kalungan bunga dari mbak ijul yang memang menjadi panitia pada acara tersebut. Dan ngga lama kita langsung pergi ke hotel.
Sesampainya dihotel ngga makan waktu banyak karna malam itu kami semua diundang untuk menghadiri acara ulang tahun komunitas bloger Bali kita semua mendapat jamuan yang baik disana. Live music dari band asli bali menjadi penghantar makan malam kita.

Jam 21:30 kita semua kembali ke hotel, terlihat wajah-wajah lelah karna perjalanan dari masing-masing kota para peserta dan sesampainya dihotel kita semua pun beristirahat.

Hari kedua:

Hari ini acara inti pun dimulai pagi-pagi sekali

kita semua menuju Museum Pasifika di kawasan nusa dua Bali. Pengamanan sepanjang kawasan Nusa dua pun begitu ketat karna aka nada acara Assean summit yang akan didatangi oleh beberapa petinggi dunia termasuk Obama.
Sempat bus yang kita gunakan menuju Museum Pasifika juga menjadi korban keamanan tersebut. Untuk dapat masuk kawasan Nusa dua bus yang kami gunakan harus melewati jalan lain karna jalan utama sudah mulai ditutup.
Sesampainya di Museum Pasifika kita semua bergegas karna acara itu harus segera dimulai karna para tamu undangan yang lain juga sudah pada datang.
Bapak Tifatul Sembiring pun saat itu membuka acara Assean blogger yang dihadiri hamper 200 blogger dari berbagai komunitas di Indonesia dan perwakilan dari beberapa Negara Assean lainnya.

Dan setelah bapak Tifatul membuka acara tersebut kemudian disambung oleh komentar dari president of Asean blogger community chapter Indonesia yaitu bapak iman brotoseno selama berpidato beliau menekankan tentang semangat solidaritas sesama blogger dan juga beliu meminta maaf atas kesalahan dan ketidaksiapan di acara tersebut karna factor sponsor dan lain-lain.
Acara dilanjutan dengan coffe break. Dan setelah itu masing-masing perwakilan dari Negara asing pun bergantian untuk menceritakan bagaimana para blogger di negaranya masing-masing.
Dimulai perwakilan dari phillipines yaitu Tonyo Cruz dan saira. Lalu perwakilan dari Malaysia Irwan abdurahman. Vietnam, camboja, laos, brunai darusallam sampai perwakilan dari Thailand.
Mereka semua menceritakan bagaimana kehidupan para blogger disana. Dari mulai segi kebebasan untuk berekspresi, bahkan bagaimana disana menggunakan jejaring social layaknya facebook dan twitter. Dan satu hal yang saya kaget adalah karna di Vietnam karna kebijakan Dari pemerintahnya mereka tidak diperbolehkan untuk mempunyai account facebook. Disana facebook dilarang dan kalian bisa bayangkan setiap malam mereka ngga ada pelampiasan penggalauan mereka #loooooh :p
Mereka disana menggunakan jejaring social bernama zing. Kalo ngga salah jejaring social tersebut dibuat oleh mereka sendiri.
Sebuah sisi yang bertolak belakang kalo disamakan dengan Indonesia karna pengguna facebook di Indonesia masuk ke dalam 5 besar Negara yang paling gemar menggunakan facebook.

Setelah acara tersebut para peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk mengadakan diskusi dan mendengarkan aspirasi dari masing-masing blogger yang ada guna membicarakan deklarasi assean.
Dan setelah itu para blogger pun kembali disatukan dalam satu ruangan untuk mendengarkan aspirasi dari setiap masing-masing kelompok blogger yang tadi telah didikusikan oleh masing-masing kelompok.
Dari ke tiga kelompok itu ada beberapa point. Yaitu:
-bisa memberikan dukungan antara sesame blogger Asean.
-adanya wadah yang menampung para blogger untuk menampung semua ide dan informasi dari berbagai Negara Asean.
-adanya perlindungan hukum untuk blogger
-kebebasan berpendapat
-independensi.
-tidak adanya kepentingan politik. Dan lain sebagainya.
Dari beberapa point tersebut akan dibicarakan kembali agar bisa masuk kedalam deklarasi yang akan dibuat.

Acara selanjutnya adalah pengisian materi dari beberapa orang yang sudah kompeten dibidang masalah blog, media social, ITE dan lainnya. Dan berikut adalah nama-nama orang yang terlibat dalam acara pengisian materi ini.
1. Onno W. Purbo
2. Rika Amrikasari
3. Nukman Luthfie
4. Enda Nasution
5. Anggara Suwahyu
6. Donny bu
7. Mike Orgil (Google Public Policy Southeast Asia), dan
8. Shinta Dhanuwardoyo


Setelah pengisian materi tersebut para peserta kembali membicarakan tentang berapa point deklarasi yang disiang harinya sudah dibicarakan Agar bisa dituangkan kedalam deklarasi.
Agak sedikit sengit disini karna masing-masing Negara mempunyai pendapatnya masing-masing.
ada yang ingin sekali mendapatkan kebebasan dalam berekspresi dilain sisi ada juga yang harus terbentur karna peraturan demokrasi negaranya masing-masing karna standart “kebebasan” yang berbeda. Sampai akhirnya disepakati bersama dan dibuat 7 point tambahan.

Masuklah ke acara “signing ceremony” dimana para blogger dari Indonesia menggunakan batik dan Negara lainnya menggunakan baju kebesarannya masing-masing.
Beberapa sambutan dari perwakilan Deplu dan duta besar masing-masing Negara asean sampai akhirnya acara malam itu ditutup oleh makan malam dan tarian tradisional dari Bali.



Hari ketiga:

Seharusnya hari ini adalah hari yang bisa dibilang sangat menyenangkan bagi para blogger semua karna hari ini kita dijadwalkan untuk mengikuti tour kebeberapa objek wisata di Bali seperti yang tertera dijadwal yang telah ada.
Tapi apa mau dikata, semua ngga sesuai dengan jadwal. Karna berbagai macam alasan yang ada
Kita ngga jadi ke 4 objek yang ada di jadwal sebelumnya yaitu:
1. ASEAN fair
2. Istana karangasem
3. Desa budaya, dan
4. Pasar sukowati.
Tapi hari itu kita semua di lempar ke GWK (garuda wisnu kencana) :p


Dan akhirnya kami pulang ke kota kami masing-masing sesuai dengan jadwal pesawat yang telah ada,
Walaupun saya menjadi korban kedatangan Obama di KTT Asean sampai pesawat yang saya naiki harus delay kurang lebih 2jam :p

Iah sepertinya ekspektasi para blogger terhadap acara ini terlalu tinggi tapi akhirnya kita juga harus menerima kenyataannya kalo acara ini terkesan kurang siap dari berbagai macam yang ada.
Kesempurnaan memang hanya milik andra and the backbone #alaaaah *itu lagu :p
Semoga ditahun berikutnya acara ini bisa lebih baik lagi dalam berbagai macam aspeknya.
Terimakasih Asean Blogger :)
Read more..

Selasa, 15 November 2011

Goes to Asean Blogger Conference

Jam udah nunjukin tepat jam 07:30. dan saya pun masih merasa bingung.
Yaaaah setelah beberapa bulan lalu dapet telfon kalo saya dipilih menjadi perwakilan dari Deblogger untuk berangkat ke acara Asean Blogger Conference. Dan sekarang hari H keberangkatan pun datang.
Bingung karna takut ada yang ketinggalan dan syndrom segala macamnya sepertinya mencapai puncaknya pagi ini.


Memang syndrom seperti ini selalu datang saat saya akan pergi keluar kota.
Bismillah iah semoga semuanya berjalan dengan lancar, ngga ada halangan apa-apa disana nanti berhubung anak kampung yang pertama kalinya ke Bali mudah-mudahan ngga malu-maluin :p
doakan saya iah kaka-kaka semua :)
semoga tulisan singkat ini bisa melampiaskan ke bingungan saya pagi ini.
Bali. Asean blogger conference ijinkan si blogger cupu ini untuk datang dan menuh-menuhin undangan iah :D
Read more..

Sabtu, 12 November 2011

Pengenalan internet pada usia dini.

Berikut ini adalah kiat mengenalkan Internet bagi anak-anak usia 12 hingga 17 tahun:
Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.
Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya seseorang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan.
Anak pada usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencoba melakukan eksplorasi untuk memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya.
Orang tua tidak harus berada di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan Internet. Tetapi anak tersebut harus tahu bahwa orang tua berhak untuk keluar-masuk ke dalam ruangan tersebut kapan saja dan menanyakan apa yang dilakukan anak tersebut ketika sedang online.

Janganlah terkejut apabila anak-anak mulai tertarik dengan materi-materi seksual. Bagaimana orang tua menghadapi hal tersebut, tentu saja tergantung kepada penilaian masing-masing orang tua terhadap materi tersebut. Yang harus diperhatikan adalah materi-materi seksual yang dapat ditemukan ditemukan di Internet adalah berbeda dan kerap lebih berani ketimbang yang bisa didapatkan di media cetak.
Jika seorang anak melakukan eksplorasi yang mendalam di Internet, bisa saja dia mendapatkan situs, chatroom atau mailing-list yang mengeksplorasi fantasi seksual, yang justru dapat mengganggu ataupun menakutkan bagi orang tua maupun anak yang bersangkutan.
Hal ini menguatkan pendapat mengenai pentingnya pemasangan software filter, keterlibatan orang tua yang intensif, menekankan nilai dan norma keluarga serta meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara orang tua dan anak. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
Untuk itu kejujuran kepada sang anak menjadi penting, sehingga mereka tahu apa yang orang tua mereka lakukan dengan komputer mereka dan mengapa hal tersebut dilakukan. Jika orang tua ingin memasang software filter, haruslah dijelaskan kepada anaknya bahwa hal tersebut dilakukan untuk melindungi mereka dari materi-materi yang berbahaya atau tidak layak. Seperti keputusan untuk tidak membiarkan anaknya bepergian ke suatu tempat yang cenderung berbahaya, orang tua memiliki hak pula untuk melindungi anaknya melakukan surfing ke situs-situs yang negatif di Internet.
Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orang tua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orang tua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orang tua.
Kehidupan remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi, baik online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan untuk bertemu muka dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui Internet, tentu saja tanpa pengawasan orang tua.
Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terkadang sulit untuk memberikan pemahaman kepada remaja, tidak jarang mereka memahami bahwa mereka pun sejatinya membutuhkan perlindungan terhadap pihak-pihak yang bermaksud mengeksploitasi mereka.
Remaja haruslah diberikan pemahaman bahwa kontrol tetap berada di tangan mereka dengan cara tetap waspada terhadap keberadaan pihak yang dapat merugikan mereka.
Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang baru saja dikenalnya melalui Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya. Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang. Bagi orang tua, berpikir dan bertindaklah dengan berkacamata pada masa remaja dulu.
Tetapkan harapan yang masuk akal dan jangan berlebihan apabila suatu ketika anak remajanya melakukan sesuatu di Internet yang melanggar peraturan keluarga yang telah ditetapkan. Ini bukan berarti orang tua tidak boleh menanggapi secara serius dan menegakkan pengawasan serta disipilin, tetapi cobalah memandang sesuatu secara lebih luas lagi.
Jika seorang remaja menceritakan sesuatu kepada orang tua tentang hal-hal negatif yang ditemuinya di Internet, respon orang tua janganlah mencabut hak anak remaja tersebut dalam menggunakan Internet. Orang tua harus bertindak sportif dan bekerjasama dengan anak remajanya untuk mencegah hal-hal yang negatif terulang lagi di kemudian hari. Ingatlah, tidak lama lagi seorang anak remaja akan berangkat dewasa.
Mereka tidak sekedar harus tahu tentang bagaimana cara bersikap yang baik, tetapi juga harus tahu bagaimana cara membuat pertimbangkan mana yang baik dan yang tidak, baik online maupun offline. Hal tersebut akan lebih bermanfaat dan sesuai bagi kehidupan mereka di masa depan.

Topik : Internet Sehat
Pembatas masalah : Mengenalkan internet berdasarkan usia anak
Pemilihan judul : Pengenalan Internet di Usia 12 – 17 Tahun
Tujuan penulisal : Keterbukaan dan kejujuran dalam keluarga bisa melindungi anak dari materi negatif internet.
Literatur/Buku : Internet sehat (pedoman ber-internet yang aman, nyaman dan bertanggung jawab)
daftar pustaka : Tim penyusun Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Indonesia ICT for Partnership (ICT Watch)
Catatan kaki : Tim Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Indonesia ICT for Partnership (ICT watch) ,Pengenalan Internet di Usia 12 – 17 Tahun , internet sehat, Edisi 2 tahun 2011.
Read more..